Menu

Kamis, 24 Februari 2011

Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

1. Pendahuluan
1.1 Pengertian dan Defenisi
Pada dasarnya istilah sistem informasi geografis merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu : sistem, informasi dan geografis.Dengan demikian pengertian dari terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG dengan demikian dapat diartikan bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “Informasi Geografis”.
            Istilah “ Informasi Geografis” mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang terletak dipermukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak dipermukaan bumi dan informasi mengenai keterangan (atribut) dari objek yang bersangkutan.
Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG merupakan satu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat dipermukaan bumi. Jadi dapat dikatakan SIG juga merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memasukkan data, menyimpan, manipulasi, menamplkan, dan keluaran Informasi geografis berikut atributnya.
GIS merupakan akronim dari :
Geography
Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’.Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik,budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Information
Pemahaman informasi dimaksudkan agar sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelligent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak semua data merupakan informasi.
System
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
Defenisi SIG selalu berkembang bertambah dan berfariasi hal ini dapat dilihat dari banyaknya definisi SIG yang beredar, berikut merupakan sebagian kecil dari definisi SIG yang diperoleh dari beberapa pustaka.
1. SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi (Esri90)
2. SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisa, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun non-spasial (Guo20)
3. GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and analyzing information related to the surface of the earth ((Rhind, 1988)
4. GIS deals with space-time data and often but not necessarily, employs computer hardware and software (Marble & Peuquet, 1983) and (Parker, 1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986).
5. SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-gunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu: (i) mempunyai fenomena aktual (variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di lokasi bersangkutan; (ii) merupakan suatu kejadian di suatu lokasi; dan (iii) mempunyai dimensi waktu (Purwadhi, 1994).
Berbicara tentan SIG tidak lepas dari ketersedian data secara umum terdapat dua jenis data yang digunakan untuk mempersentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata, yaitu :
a. Data Spasial : data yang mempertsentasikan aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan contoh dari data ini yaitu data posisi, koordinat, dan ruang.
b. Data Non- Spasial yang mempersentasikan aspek- aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Aspek deskriptif ini mencakup items dan propertis dari fenomena yang bersangkutan termaksud didalamnya dimensi dan waktu.
1.2 Komputer dan Perkembangan SIG
Perkenbangan SIG tidak lepas dari proses perubahan kemampuan dari komputer, dalam sejarah perkembangannya pada tahun 1960-1970 telah dikembangkan IC (Integrated Circuits) dengan kemampuan pengolahan data yang lebih besar dari generasi sebelumnya. Namun perubahan paling signifikan terjadi ada tahu 1971 -1972 dengan dikembangkannya Prosesor Micro . Pada tahun 1974 penggunaan Prosesor Micro digunakan untuk membangun komputer dekstop yang kemudian kita kenal selama ini dengan sebagai PC (Personal Computer).
Penyebaran PC memacu operasi-operasi user_friendly dan program-program yang mampu dalam memproses pekerjaan yag sebelumnya tak terbayangkan, sebagai contoh dengan muncul pemikran hubungan logika didalam data geografi. Selain itu peningkatan kapasitan kemampuan hitung mengakibatkan maraknya pemrosesan citra digital satelit dan citra-citra raster lainnya secara komersil pada pertenghan 1980.
Pada saat ini basis-basis data relasional yang secara rutin digunakan dalam sistem SIG. Adapun basis data relasional yang seringkali kita jumpai dalam kehudupan sehari-hari yaitu :
a. Peralatan Survey
b. GPS
c. Digitizer
d. Scaner
e. Satelit penginderaan jauh
f. Printer/Ploter dll
1.3 Cara Kerja SIG
SIG dapat merepresentasikan dunia nyata diatas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata diatas kertas. SIG memiliki kekuatan lebih fleksibel dari pada lembaran kertas peta. Peta mengkoordinasikan unsur- unsur berdasarkan lokasi- lokasinya, peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.
Peta menggunakan titik, garis dan polygon dalam merepresentasikan ojek-objek didunia nyata (Gambar 1.2).
a.Sungai dan Tutupan lahan ditampilkan sebagai polygon
b. Jalan sebagai garis
c. Titik ketinggian sebagai titik.
1.4 Aplikasi SIG
Sebenarnya Aplikasi SIG dapat dimanfaatkan dalam semua jenis pekerjaan atau proyek namun dalam materi pembelajaran kedepan penulis hanya akan membahas mengenai kegiatan yang telah (pernah) dilakukan oleh penulis dengan pertimbangan ketersediaan data dan tahapan pekerjaan yang telah rampung sehingga memudahkan dalam kegiatan praktek contoh kasus. Namun tidak menutup kemungkinan adanya usulan dari rekan-rekan yang mempunyai permasalahan dalam bidang SIG mengingat latarbelakang keilmuan kita pada forum ini yang berbeda.
Adapun pilihan contoh kasus yang akan menjadi salah satu bahan penyusunan SIG adalah :
a) Inventarisasi potensi Sumberdaya Mineral Kabupaten “S”
b) Sistem informasi sebaran welsite Batubara PT. “U”
c) Potensi dan Zonasi Kawasan Rawan Banjir dan Longsor Kabupaten “D”
d) Sisten Informasi Jaringan Rawa Tambak Kec. ”I” 4000 ha
e) Sistem Informasi Jalan dan Jembatan Kabupaten “S”
f) Sistem Informasi Sebaran penyakit AIDS Provinsi ”U”
g) Sistem Informasi Sebaran penyakit Spilis Provinsi ”R”
h) Sistem Informasi Tataguna Lahan Kabupaten ”Y”
i) Perencaaan Tataruang Kota “A”
j) Sitem Informasi Sebaran Curah hujan Provinsi “N”
k) Sistem Informasi Kawasan Hutan Lindung Provinsi “A”
Catatan : Penulis sengaja mengganti nama lokasi proyek dengan maksud menghargai hak kepemilikan data dari kabupaten/ provinsi/ Perusahaan yang bersangkutan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar